Teratur dalam Segala Hal
Malaikat adalah makhluk yang teratur dalam beribadah. Hal ini dikabarkan Rasulullah SAW kepada umatnya agar meniru sifat malaikat tersebut. Rasulullah SAW bersabda,
"Tidaklah kalian berbaris sebagaimana barisan para malaikat di sisi Tuhan mereka? Para sahabat menjawab, 'Bagaimana para malaikat berbaris di sisi Tuhan?' Rasulullah bersabda, "Mereka sempurnakan barisan pertama kemudian baris selanjutnya dan mereka rapatkan barisan." (HR Jamaah, kecuali Imam Bukhari)
Malaikat juga berdiri di hadapan Allah SWT dengan berbaris, sebagaimana Dia berfirman,
يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ صَفًّاۙ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ اِلَّا مَنْ اَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا ٣٨
Artinya: "Pada hari ketika Rūḥ dan malaikat berdiri bersaf-saf. Mereka tidak berbicara, kecuali yang diizinkan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia mengatakan yang benar." (QS An Naba: 38)
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malaikat merupakan makhluk mulia dan suci yang diciptakan oleh Allah SWT. Malaikat memiliki sifat-sifat yang membedakannya dengan manusia.
Malaikat tidak memiliki keinginan atau kebutuhan sendiri, seperti manusia yang memiliki kebutuhan untuk makan, minum, tidur, dan lainnya.
Malaikat juga tidak memiliki keinginan untuk memenuhi hawa nafsu atau keinginan duniawi. Berbeda dengan manusia yang sering kali tergoda oleh materi dan kekayaan. Malaikat hanya memiliki satu tujuan yaitu untuk melakukan kehendak Allah SWT dan memenuhi perintah-Nya.
Sifat malaikat yang membedakannya dengan manusia cukup banyak lho. Bukan hanya sekadar malaikat tidak memiliki hawa nafsu.
Nah, pengetahuan tentang sifat malaikat ini bisa diajarkan pada anak sejak dini. Sehingga, anak dapat menerapkan rukun iman yang kedua, yakni mempercayai malaikat dan tugas-tugasnya.
Berikut penjelesan tentang sifat malaikat yang membedakannya dengan manusia. Simak ulasan Popmama.com, yuk!
Selalu patuh dan taat
Berikutnya, sifat malaikat yang membedakannya dengan manusia adalah patuh dan taat. Malaikat memang diciptakan untuk menyembah Allah SWT. Para malaikat tidak memiliki dorongan nafsu untuk meraih hal duniawi.
Mereka juga diketahui makhluk yang paling taat pada Allah SWT. Malaikat selalu menaati perintah dan tidak melanggar larangan-Nya.
Sifat taat dan patuh ini dijelaskan surah Al-Anbiya ayat 27:
لَا يَسْبِقُوْنَهٗ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِاَمْرِهٖ يَعْمَلُوْنَ
Artinya: Mereka tidak berbicara mendahului-Nya dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.
Selalu taat dan takut kepada Allah
Malaikat adalah makhluk yang selalu taat kepada Allah SWT. Malaikat juga termasuk makhluk yang takut kepada Allah SWT.
Dalam Al-Qur'an surat At Tahrim ayat 6 dijelaskan,
لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Artinya: "... yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
Allah SWT juga berfirman,
وَلِلّٰهِ يَسْجُدُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ مِنْ دَاۤبَّةٍ وَّالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ ٤٩ يَخَافُوْنَ رَبَّهُمْ مِّنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ࣖ ۩ ٥٠
Artinya: "Hanya kepada Allah bersujud segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, yaitu semua makhluk yang bergerak (bernyawa). Para malaikat (juga bersujud) dan mereka tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang (berkuasa) di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)." (QS An Nahl: 49-50)
Malaikat adalah makhluk yang teratur dalam beribadah. Hal ini dikabarkan Rasulullah SAW kepada umatnya agar meniru sifat malaikat tersebut. Rasulullah SAW bersabda,
"Tidaklah kalian berbaris sebagaimana barisan para malaikat di sisi Tuhan mereka? Para sahabat menjawab, 'Bagaimana para malaikat berbaris di sisi Tuhan?' Rasulullah bersabda, "Mereka sempurnakan barisan pertama kemudian baris selanjutnya dan mereka rapatkan barisan." (HR Jamaah, kecuali Imam Bukhari)
Malaikat juga berdiri di hadapan Allah SWT dengan berbaris, sebagaimana Dia berfirman,
يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ صَفًّاۙ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ اِلَّا مَنْ اَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا ٣٨
Artinya: "Pada hari ketika Rūḥ dan malaikat berdiri bersaf-saf. Mereka tidak berbicara, kecuali yang diizinkan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia mengatakan yang benar." (QS An Naba: 38)
Itulah beberapa sifat malaikat, makhluk ciptaan Allah SWT yang masing-masing menjalani tugas. Sebagai umat muslim, kita diwajibkan mengimani dan percaya adanya malaikat.
Larutan Indikator Sintetis
Larutan indikator merupakan zat dengan warna berbeda dalam larutan yang sifatnya asam dan basa. Nah, karena warnanya berbeda, maka larutan indikator sintetis ini bisa kamu gunakan untuk membedakan sifat asam dan basa suatu larutan.
Dari sekian banyak larutan indikator sintetis yang ada, biasanya yang dipakai di laboratorium adalah larutan metil merah, fenolftalein (pp), dan juga metil jingga. Contoh perbedaan asam dan basa menurut larutan indikator sintesis:
PH Meter adalah alat yang mampu mengukur tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Cara membedakan asam dan basa melalui alat ini adalah dengan membaca nilai PH-nya.
Jika nilai PH-nya dibawah 7 atau PH < 7 maka larutan tersebut sifatnya asam. Sedangkan jika PH-nya di atas 7 atau PH > 7, maka larutan tersebut sifatnya basa. Sementara itu, jika nilainya 7, berarti larutan tersebut sifatnya netral.
Selain menggunakan peralatan yang ada di laboratorium, kamu juga bisa menggunakan indikator alami yang terdapat pada tumbuhan berwarna. Misalnya seperti daun mahkota bunga, kulit manggis, kunyit, dan lain-lain.
Akan tetapi, untuk menggunakan indikator alami ini kamu harus mengekstrak bahannya lalu ditambahkan dengan air atau larutan, baru bisa dijadikan sebagai indikator. Sebagai contoh, anggaplah kamu ingin menggunakan kulit manggis, maka cara mengidentifikasinya adalah:
Kamu juga bisa memanfaatkan bahan-bahan alami yang warnanya cerah untuk menjadi indikator dalam membedakan sifat asam dan basa. Contohnya seperti bunga sepatu. Jika bunga sepatu dimasukkan ke dalam larutan basa, warnanya akan lebih gelap sedangkan pada larutan asam, warnanya akan jadi lebih muda dan terang.
Temukan contoh indikator alami asam dan basa yang lain dalam buku Kimia Lingkungan yang ditulis oleh Manihar Situmorang. Buku ini membahas tentang pengertian dan istilah-istilah yang sering ditemukan di dalam Kimia Lingkungan, berbagai kasus lingkungan yang berhubungan dengan zat kimia, sifat dan komposisi air, pencemaran air, pengolahan air minum dan pengolahan limbah cair, sifat dan komposisi atmosfer, pencemaran udara, pencemaran darat, dan toksikologi lingkungan.
Tidak pernah lelah atau letih
Berbeda dengan manusia, sifat malaikat adalah tidak pernah merasa lelah atau letih. Meski tanpa istirahat, malaikat tetap bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Hal ini berbeda dengan manusia yang bisa sakit bila tidak beristirahat sama sekali.
Sifat malaikat satu ini diterangkan dalam surah Al-Anbiya ayat 19:
وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚ
Artinya: Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih.
Takut pada Allah SWT
Malaikat merupakan makhluk mulia yang tidak pernah membantah atau durhaka pada Allah SWT. Inilah sifat malaikat yang membedakannya dengan manusia. Sifat malaikat ini terbentuk karena malaikat tidak memiliki hawa nafsu.
Penjelasan sifat malaikat ini tertuang dalam surah An-Nahl ayat 50:
يَخَافُوْنَ رَبَّهُمْ مِّنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ࣖ
Artinya: Mereka takut kepada Tuhan yang (berkuasa) di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).
Malaikat digambarkan dapat bergerak cepat dan kencang. Para malaikat terbang untuk membawa kebaikan-kebaikan. Dengan kecepatan tersebut, malaikat dapat menjalankan perintah Allah SWT dengan segera.
Sifat malaikat ini dijelaskan dalam surah An-Nazi`at ayat 3-4:
Demi (malaikat) yang turun dari langit dengan cepat, dan (malaikat) yang mendahului dengan kencang.
Mendoakan Orang-orang yang Dikasihi Allah
Malaikat juga ada yang berdoa dan memohon kepada Allah SWT. Mahmud asy-Syafrowi menyebut, di antara malaikat akan mendoakan orang-orang yang dikasihi Allah SWT.
Senantiasa Takut kepada Allah SWT
Selain taat, malaikat juga takut kepada Allah SWT. Mereka semua senantiasa ber-taqarrub kepada Allah SWT dan sangat takut kepada-Nya. Allah SWT berfirman,
وَلِلّٰهِ يَسْجُدُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ مِنْ دَاۤبَّةٍ وَّالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ ٤٩ يَخَافُوْنَ رَبَّهُمْ مِّنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ࣖ ۩ ٥٠
Artinya: "Hanya kepada Allah bersujud segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, yaitu semua makhluk yang bergerak (bernyawa). Para malaikat (juga bersujud) dan mereka tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang (berkuasa) di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)." (QS An Nahl: 49-50)
Sifat Malaikat yang Beda dengan Manusia
Malaikat memiliki sejumlah sifat yang membedakannya dengan manusia dan makhluk Allah SWT lainnya. Mengutip buku Mengundang Malaikat ke Rumah karya Mahmud asy-Syafrowi, berikut 10 sifat malaikat yang membedakannya dengan manusia.
Tidak memiliki jenis kelamin
Malaikat adalah makhluk yang terbuat dari cahaya dan mustahil memiliki jenis kelamin. Menurut Mahmud asy-Syafrowi, pendapat tersebut karena jenis kelamin hanya disematkan dan berlaku untuk sesuatu yang bersifat material, sementara malaikat bersifat ruhani.